Kamis, 29 Desember 2011

kisah hijrahku :)

Assalamualaikum,

Ini adalah kisah tentang hijrahnya aku. Mungkin ceritanya tidak begitu special, tapi semoga bisa ada sedikit pelajaran yang bisa diambil.. :)
Bismillah..

Aku yang dulu, tidak seperti aku yang sekarang, berjilbab dan terlihat seperti seorang wanita.
Dulu, aku sangat tergila-gila dengan dunia rocker. Aku sangat tertarik dengan cara hidup dan cara berpakaian para rocker2 yang aku kagumi itu..
Aku, bisa dibilang sangat tomboy, rambutku tidak pernah panjang dan rapi seperti gadis-gadis biasanya. Aku juga tidak pernah memakai rok atau accesories-accesories wanita lainnya. Rambutku selalu terlihat keren (menurutku dulu) seperti gaya anak rocker. Bahkan aku pernah mendapat teguran dari guruku di sekolah, karena aku pernah bergaya rambut panjang didepan, tapi pendek di belakang, persis seperti rambut vokalis "Panic at The Disco".
Selain itu, kuku tanganku juga menjadi korban kerockeranku. Aku sering sekali mencat kuku tanganku menjadi warna hitam, gambar tato-tato buatanpun tidak lupa aku buat di sekitar tanganku.
Kaos dan celana sedengkul, dengan tas ransel serta sepatu sport menjadi gaya andalanku. Banyak orang yang menyangka aku ini laki-laki, bahkan pertanyaan "kamu laki atau perempuan shh??" menjadi tidak asing lagi di telingaku.
Namun, aku nyaman dengan semua itu. Aku nyaman dengan gaya hidupku, aku nyaman mendengar musik-musik keras yang "garang", aku nyaman tampil beda dari orang lain. Aku juga nyaman mengcopy segalanya dari My Chemical Romance, Avenged Sevenfold,  30 Second to Mars, dan masih banyak lagi.
Tetapi, alhamdulillah walaupun dengan gaya "berangasan" seperti itu, aku masih melaksanakan salat 5 waktu, dan aku benar-benar menjaga diri dari lawan jenis. Walaupun pemahaman agamaku masih sangat minim dan alakadarnya. Sampai akhirnya, aku berbincang-bincang dengan temanku Dian dan Tazkiyah. Mereka menceritakan tentang asyik dan serunya mengikuti kajian ROHIS di sekolah.
Aku sangat penasaran dengan cerita mereka, sampai akhirnya akupun nekat untuk ikut kajian ROHIS, karena memang aku tipe orang yang suka dengan hal yang baru.
Ternyata apa yang aku pikirkan salah, aku merasa ROHIS bukan tempat untuk orang seperti aku. Aku merasa aneh melihat akhwat-akhwat dengan jilbab panjang menutupi dada, aku merasa ini bukan gaya rocker. Tapi entah mengapa, aku tetap dengan setia mengikuti kajian ROHIS secara rutin. Sampai akhirnya, suatu hari murabbiku, Ka Lena membahas tentang hukum jilbab bagi seorang wanita. Aku baru mengetahui kalau jilbab hukumnya "wajib" dan tidak dapat diganggu gugat bagi seorang muslimah.
Setelah kajian itu, aku merasa hidupku menjadi tidak tenang, aku merasa selama ini islamku hanya "islam KTP". Namun, ternyata Allah masih belum berkehendak memberikan hidayahNya padaku waktu itu. Aku merasa (sama seperti kebanyakan orang lainnya) lebih baik memperbaiki diri, baru berjilbab.
Ternyata aku salah. Aku membaca sebuah buku, namun aku lupa judulnya, yang memberi tahu kalau wanita yang belum berjilbab itu belum 100 % islam, karena mereka memilih-milih hukum Allah hanya yang sesuai dengan hati mereka.
Dari situlah, setelah berbincang dengan teman-teman akhwatku seperti Sapni, Nuni, kakakku, murabbiku, serta keluargaku, akhirnya aku mantap memakai jilbab.
Aku memakai jilbab ketika aku kelas 2 SMK akan naik ke kelas 3 SMK. Alhamdulillah, aku merasa lebih lega.
Namun, ternyata hijrah tidaklah semudah itu. Banyak sekali cemoohan dan pertanyaan-pertanyaan yang menyakitkan soal jilbabku ini. Aku juga merasa sayang sekali karena akhirnya tidak bisa bereksperimen rocker dengan rambutku lagi. Akupun sempat berpikir untuk membuka jibabku pada waktu itu (astaghfirullah). Tapi, dukungan dari orang-orang di sekitarku akhirnya menyelamatkanku.
Dari jilbab inilah, aku merasa aku harus menjaga kehormatan jilbab bagi seorang muslimah. Akupun sedikit-sedikit mulai meninggalkan dunia rockerku, dan lebih mendalami dunia islam.
Dan alhamdulillah, Allah memberikan kenyamanan kepadaku dalam belajar ilmu islam. Aku merasa, memang disinilah seharusnya seorang muslimah berada. Aku merasa benar-benar menjadi seorang yang baru.
Hari berganti hari, akupun merasa sedikit demi sedikit aku mulai memperbaiki diri, terutama soal penampilan. Aku tidak mau lagi berpakaian seperti seorang laki-laki, karena aku tahu, Allah melaknat seorang wanita yang menyerupai laki-laki.
Dan akhirnya, disinilah aku sekarang, alhamdulillah aku sudah hampir 4 tahun berjilbab. Walaupun aku belum 100 % muslimah shalehah dan sejati, namun aku merasa aku jauh lebih baik dari aku yang dulu. Dan memang sih, "jiwa rocker" dan "berangasan"ku belum hilang 100 %. Hehe..
Namun, aku selalu berdoa dan minta didoakan oleh sahabat-sahabatku yang baik, agar aku bisa tetap istiqomah dengan jilbabku dan menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku di jalanNya..
Amiin,, :)

Terima kasihku yang tak terhingga untuk Allah, yang telah mengasihaniku dan akhirnya memberikan secercah hidayahNya untukku. Terima kasihku juga untuk Ka Lena, murabbiku yang selalu setia dan sabar menuntunku untuk selalu memperbaiki diri. Sahabat-sahabat seperjuanganku Sapni, Nuni, Dian, Aisyah, Tazkiyah, dan masih banyak lagi (maaf tidak bisa menyebutkan nama satu-persatu) yang telah berjuang bersamaku. Terima kasihku untuk para pejuang dakwah di kampus baruku yang telah menginspirasiku, Mbak Revy, Teh Sophi, Ka Afilin, Ayyash, Ka riyan, Teh Anais, Ka Ewin dan masih banyak lagi. Terima kasihku untuk my brother yang selalu dengan setia membimbing adiknya, Mr. Nando. Hehe.. Terima kasihku untuk teman-teman rockerku yang mendukungku untuk hijrah, Puput, Intan, Mella, Anggi, Evi, dan masih banyak lagi. Terima kasih untuk kedua orang tuaku, terutama ayahku, dan kakakku yang dengan setia "menceramahiku" agar lepas dari dunia "kerockeran". Hehe,, Dan yang terakhir terima kasihku untuk begitu banyak inspiratorku di dunia ini, yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu.
Terima kasih telah datang di hidupku, kalian adalah hadiah terindah dari Allah.. ^^

Mohon doanya agar aku bisa istiqomah dan tetap memperbaiki diri. :D

NB : awalnya aku merasa ini adalah sebuah aib dan masa lalu yang seharusnya dilupakan, namun setelah dipikir-pikir, mungkin ada baiknya jika aku menshare kisahku ini, agar mungkin orang lain bisa mengambil pelajaran dari kisahku. Amiin :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar